Banyak cara untuk mendapatkan pinjaman uang, salah satunya dengan mengajukan pinjaman jaminan sertifikat rumah. Sertifikat rumah menjadi salah satu agunan yang dinilai cukup tinggi dalam pengajuan kredit. Kebanyakan lembaga keuangan dapat mencairkan dana sebesar 60 – 80% dari nilai agunan properti.
Skemanya cukup simpel, jika peminjam tidak dapat melunasi pinjaman, pemberi pinjaman dapat mengambil alih agunan rumah yang dijaminkan dan menjualnya untuk menutupi kerugian yang timbul dari pinjaman tersebut.
Maka dari itu sebelum mengajukan pinjaman jaminan sertifikat rumah, Anda perlu pertimbangkan beberapa hal terlebih dahulu.
Pinjaman Tanpa Agunan vs Pinjaman Beragunan
Sebelum memilih pinjaman jaminan sertifikat rumah, Anda harus tahu perbedaan antara pinjaman tanpa agunan dan pinjaman beragunan.
Pinjaman beragunan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pinjaman tanpa agunan:
- Karena Anda memberi jaminan, pinjaman tersebut umumnya lebih mudah didapatkan dibandingkan pinjaman tanpa jaminan.
- Karena pemberi pinjaman menyerap lebih sedikit risiko dengan adanya jaminan, peminjam dengan skor kredit lebih rendah (terutama berdasarkan SLIK OJK) memiliki kesempatan lebih dalam mendapatkan pinjaman.
- Pinjaman dengan jaminan umumnya memiliki suku bunga lebih rendah dan jangka waktu lebih panjang dibandingkan pinjaman tanpa agunan. Maka dari itu, pinjaman beragunan dapat menjadi pilihan yang tepat bagi peminjam dengan anggaran yang ketat.
Sebaliknya, proses persetujuan pinjaman beragunan biasa memakan waktu lebih lama karena ada proses tambahan yaitu penilaian agunan. Hal ini berbeda dengan pinjaman tanpa agunan, dimana terkadang bisa cair dalam hitungan menit.
Baca Juga: Pinjaman Jaminan Sertifikat Rumah Atas Nama Orang Lain
Langkah-Langkah Melunasi Pinjaman Jaminan Sertifikat Rumah
1. Komunikasikan dengan Pemberi Pinjaman
Pemberi pinjaman biasa akan lebih terbuka dalam memberi kelonggaran jadwal pembayaran jika Anda memberitahu masalah pembayaran Anda di depan.
2. Prioritaskan Pembayaran Anda
Jika Anda benar-benar mengalami kesulitan membayar balik pinjaman beragunan, prioritaskan pembayaran untuk pinjaman yang beragunan. Atau, pinjam uang tunai dari anggota keluarga atau teman jika masalah keuangan Anda hanya bersifat sementara, dan gunakan uang tersebut untuk membayar kembali angsuran pinjaman beragunan Anda.
3. Dapatkan Bantuan Keuangan
Dapatkan bantuan pengelolaan uang secara profesional. Bicaralah dengan lembaga keuangan lainnya, seperti Universal BPR yang dapat menawarkan pinjaman fleksibel, cepat dan mudah.
Pinjaman dengan jaminan ini memiliki dampak besar terhadap perencanaan keuangan pribadi. Maka dari itu, lakukan perencanaan yang matang untuk membayar balik uang pinjaman yang diajukan.
(Baca juga: Mengenal Prinsip 5C Pemberian Kredit )