Seiring berjalannya waktu, masyarakat semakin sadar akan pentingnya keamanan finansial. Banyaknya jenis investasi yang ada kini tentu membuat masyarakat harus lebih berhati-hati dalam memilih instrumen yang tepat.
Setiap jenis investasi memiliki keuntungan dan risiko masing-masing, sehingga penting untuk memahami karakteristiknya sebelum berinvestasi. Pemahaman yang baik dan riset yang teliti dapat membantu memastikan investasi yang dilakukan aman dan sesuai dengan tujuan keuangan.
Apa itu investasi?
Tindakan menanamkan modal ke dalam suatu instrumen dengan harapan mendapatkan keuntungan atau peningkatan nilai di masa depan. Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan pendapatan pasif dan meningkatkan kekayaan seiring waktu.
Berdasarkan jangka waktu, investasi umumnya terbagi menjadi dua, yaitu jangka pendek yang berkisar antara 1 sampai 3 tahun, dan jangka panjang yang di atas 5 tahun.
Mengapa perlu berinvestasi?
Bagi pemula, investasi adalah langkah penting untuk kestabilan dan kebebasan finansial. Ini memungkinkan seseorang untuk meningkatkan nilai aset dan kekayaan. Dengan menanamkan modal dalam berbagai instrumen yang tepat, pemula dapat melihat pertumbuhan keuangan mereka secara signifikan.
Selain itu, inflasi merupakan faktor yang selalu ada dalam perekonomian. Inflasi mengurangi daya beli uang dari waktu ke waktu, sehingga hanya menabung tidak cukup untuk menjaga nilai kekayaan. Investasi membantu melindungi dan meningkatkan nilai uang dengan mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi daripada tingkat inflasi, menjaga daya beli uang tetap stabil.
Prinsip Dasar Berinvestasi
1. Diversifikasi
Diversifikasi adalah strategi untuk menyebarkan aset guna mengurangi risiko. Dengan memiliki portofolio yang beragam, kerugian dari satu aset dapat diimbangi oleh keuntungan dari aset lainnya. Strategi ini membantu mengurangi dampak fluktuasi pasar dan memberikan stabilitas pada portofolio.
2. Penilaian Risiko
Memahami dan menilai risiko adalah langkah penting. Setiap investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda. Investor perlu menilai sejauh mana mereka dapat mentolerir risiko tersebut. Investasi yang lebih berisiko, seperti saham, mungkin menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi, tetapi juga datang dengan kemungkinan kerugian yang lebih besar. Sebaliknya, investasi yang lebih aman, seperti deposito, cenderung memberikan pengembalian yang lebih rendah tetapi lebih stabil.
3. Perencanaan Jangka Panjang
Investasi sebaiknya dilakukan dengan pandangan jangka panjang. Mengharapkan keuntungan cepat seringkali berujung pada keputusan yang tidak bijaksana. Perencanaan jangka panjang memungkinkan investor memanfaatkan efek bunga majemuk, di mana keuntungan diinvestasikan kembali untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan, sehingga nilai meningkat secara eksponensial dari waktu ke waktu.
3 Jenis Investasi untuk Pemula
- Deposito
Deposito, instrumen paling aman dan mudah, Anda menaruh sejumlah uang di bank untuk jangka waktu tertentu dengan bunga tetap. Keuntungan dari deposito adalah tingkat risikonya yang rendah dan jaminan pengembalian modal. Ini cocok untuk pemula yang mencari stabilitas dan kepastian.
- Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan dan memberikan bunga tetap kepada pemegangnya. Instrumen ini cenderung lebih stabil dibandingkan saham dan memberikan pendapatan tetap dalam bentuk bunga. Obligasi pemerintah, seperti Obligasi Negara Ritel (ORI), adalah pilihan yang relatif aman bagi pemula.
- Emas
Emas adalah instrumen penyimpan nilai yang aman, terutama dalam jangka panjang. Investasi emas dapat dilakukan melalui pembelian fisik atau produk keuangan seperti reksadana emas. Sebagai pelindung kekayaan dari inflasi dan fluktuasi ekonomi, emas merupakan pilihan diversifikasi yang baik, terutama bagi pemula.
Langkah-Langkah Memulai Investasi
1. Tentukan tujuan dan waktu investasi
Langkah pertama adalah menetapkan tujuan keuangan Anda. Apakah Anda ingin menabung untuk pensiun, membeli rumah, membiayai pendidikan anak, atau mencapai tujuan keuangan lainnya? Tujuan yang jelas akan membantu Anda memilih jenis instrumen yang tepat.
Selain itu, perhatikan juga jangka waktu berinvestasi. Jangka waktu investasi sangat penting karena akan mempengaruhi pilihan instrumen investasi Anda.
2. Pelajari Berbagai Jenis Investasi
Sebelum memulai, luangkan waktu untuk mempelajari berbagai instrumen, seperti deposito, obligasi, reksadana, properti, dan lainnya. Memahami cara kerja masing-masing jenis instrumen dan potensi risiko serta keuntungannya akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik.
3. Daftarkan diri dan lengkapi berkas yang dibutuhkan
Jika sudah memilih, cara untuk pemula berikutnya adalah mendaftarkan diri dan melengkapi berkas-berkas yang dibutuhkan. Untuk deposito, Univators bisa mendaftar disini.
4. Pantau dan Evaluasi
Pantau portofolio Anda secara berkala dan evaluasi kinerjanya. Sesuaikan strategi investasi Anda jika diperlukan, terutama jika ada perubahan dalam tujuan keuangan atau situasi pasar.
Baca juga: Frugal Living, Bagaimana Cara Mencapainya?