PERINGATAN: 4 ciri-ciri investasi bodong
- Tingkat pengembalian tinggi dan risiko rendah (high returns and low risk)
- Berasal dari tips rahasia atau informasi dari orang dalam
- Tekanan untuk membeli sekarang juga
- Penjual tidak terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Investasi bodong adalah penipuan yang dilakukan secara public, biasanya melibatkan Anda untuk mengeluarkan uang dalam berinvestasi. Dalam kebanyakan kasus, Anda dapat kehilangan sebagian ataupun seluruh uang Anda secara cuma-cuma tanpa mendapatkan imbalan apapun.
Oleh karena itu, berikut beberapa skema penipuan investasi bodong yang sering ditemui:
1. Skema uang muka (Advance Fee Scheme)
Dalam skema uang muka, korban dibujuk untuk membayar uang muka untuk mengambil keuntungan dari tawaran yang menjanjikan imbalan lebih besar. Lalu penipu mengambil uang dan korban tidak pernah mendengar kabar lagi dari mereka.
Dalam jenis penipuan ini, pelaku seringkali menargetkan investor yang kehilangan uang dalam investasi berisiko. Mereka akan menghubungi investor dengan penawaran untuk membantu memulihkan kerugian mereka. Pelaku mungkin mengatakan bahwa mereka akan membeli atau menukar investasi Anda dengan keuntungan besar, tetapi investor pertama-tama harus membayar dulu biaya-biaya, setoran atau pajak yang “akan dikembalikan”. Jika investor mengirim lebih banyak uang, mereka juga akan kehilangan uang tersebut.
2. Penipuan ruang boiler (Boiler Room Scam)
Penipuan investasi sering dilakukan oleh grup orang yang mendirikan kantor sementara, yang disebut “boiler room”. Untuk menyakinkan bahwa perusahaan mereka nyata, mereka mungkin menggiring Anda ke situs website perusahaan yang terlihat sangat profesional. Mereka mungkin juga memiliki nomor bebas pulsa dan alamat kantor elit untuk membuat perusahaan mereka tampak bonafide.
Namun pada kenyataan perusahaan tersebut tidak eksis. Semua yang tertera dalam website itu palsu, sementara kantor mereka hanya sekedar kotak pos atau kantor sementara (virtual office). Pada saat Anda menyadari bahwa Anda kehilangan uang, pelaku akan menutup toko dan beralih ke penipuan berikutnya.
3. Penipuan forex (valuta asing)
Pasar valuta asing (valas) dianggap sebagai pasar keuangan terbesar dan paling likuid di dunia. Investor membeli dan menjual mata uang dengan tujuan menghasilkan uang dari perubahan nilai tukar. Tetapi perdagangan dalam mata uang asing bisa sangat berisiko.
Iklan penipuan valas umumnya mempromosikan akses mudah ke pasar valuta asing, seringkali melalui kursus atau perangkat lunak (software). Namun perdagangan valuta asing sebenarnya didominasi oleh bank-bank internasional yang bersumber daya besar dengan staf yang sangat terlatih, akses ke teknologi terdepan dan rekening perdagangan yang besar. Sangat sulit untuk mengalahkan para profesional ini secara konsisten. Anda mungkin tidak diberi tahu mengenai seberapa berisiko perdagangan valas yang mereka tawarkan.
Selain itu, beberapa skema perdagangan forex mungkin saja ilegal atau curang. Karena layanan perdagangan forex seringkali dioperasikan secara online dari negara lain, perusahaan yang tidak diatur mungkin saja memasarkan layanan mereka diluar aturan. Uang Anda mungkin tidak diinvestasikan sebagaimana mereka iklankan, dan Anda mungkin diminta untuk mengirim uang ke rekening luar negeri sebelum memulai perdagangan, di mana uang tersebut nanti tidak dapat Anda ambil kembali. Dalam situasi apa pun, dalam skema investasi bodong ini Anda memiliki kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh uang Anda.
4. Penipuan investasi luar negeri (offshore investing scam)
Penipuan investasi ini menjanjikan keuntungan besar jika Anda mengirim uang Anda ke luar negeri. Dalam kebanyakan kasus, tujuannya adalah untuk menghindari atau menurunkan pajak Anda. Anda lebih baik skeptis terhadap skema penghindaran pajak – Anda dapat berakhir dengan hutang uang kepada pemerintah dalam bentuk pajak, bunga dan denda.
Ada risiko tambahan dari skema penipuan investasi luar negeri. Jika Anda memindahkan uang Anda ke negara lain dan terjadi kesalahan, Anda tidak dapat membawa kasus Anda ke pengadilan sipil di Indonesia. Kemungkinan uang Anda kembali semakin kecil.
5. Skema Ponzi atau piramida (ponzi or pyramid scheme)
Skema ini melibatkan perekrutan orang melalui iklan dan email yang menjanjikan segalanya mulai dari penghasilan uang besar dari bekerja dari rumah, hingga cara mengubah “Rp 100 juta menjadi Rp 2 Milyar dalam jangka waktu 6 minggu”. Atau, Anda mungkin saja diberi kesempatan untuk bergabung dengan kelompok investor khusus yang akan sama-sama menjadi kaya dengan investasi besar. Undangan ini bahkan mungkin datang dari seseorang yang Anda kenal!
Investor yang masuk ke dalam skema ini di masa-masa awalnya mungkin memang menerima tingkat pendapatan tinggi dalam kurun waktu cukup cepat dari apa yang mere anggap ‘pendapatan bunga’. Mereka seringkali sangat puas dengan investasi mereka, lalu mengajak teman-teman dan keluarga mereka untuk menjadi investor juga.
Namun investasi ini sebenarnya tidak ada. ‘Pendapatan bunga’ yang didapatkan investor-investor awal sebenarnya dibayar dari uang investor itu sendiri dan juga uang dari investor-investor yang baru. Pada akhirnya, orang akan berhenti bergabung dengan skema ini. Tidak ada lagi uang untuk dibayarkan dan Anda tidak dapat menarik kembali investasi awal Anda. Saat itulah sang promotor akan menghilang, membawa semua uang yang mereka dapatkan dari skema investasi ini.
6. Penipuan pump-and-dump (memompa lalu membuang)
Dalam skema ini, penipu bekerja melalui daftar calon investor untuk mempromosikan kesepakatan yang luar biasa pada harga saham yang rendah. Anda tidak tahu bahwa orang atau perusahaan yang menghubungi Anda juga memiliki sejumlah besar saham ini dan saham tersebut mungkin tidak mewakili bisnis yang sah. Semakin banyak investor yang membeli saham, nilai saham naik tajam. Setelah harga mencapai puncaknya, pelaku akan menjual saham mereka dan nilai saham akan mulai anjlok. Anda ditinggal dengan saham yang memiliki nilai nihil.
Investasi Menguntungkan dalam bentuk Deposito